Walaupun semua yang ku usahakan nanti hancur dan tidak ada orang yang menggerti alasan atau landasan kenapa aku memilih untuk seperti itu, akan kumaafkan ketidak tahuan mereka dan akan kurelakan segala asumsi yang mereka jauthkan atas diriku. 

Aku memang selalu berdiri di tepian jurang, bermain dengan panasnya api, penasaran dengan baunya kotoran. namun bukan berarti aku menyukainya. tapi aku dapat melihat perkembangan diri yang lebih cepat disana.

Karena hidup ini bagiku teralu sia-sia untuk di jalankan dengan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Semoga api tetap menjadi api. jurang tetap curam menantang. dan diri ini tumbuh menjadi manusia yang utuh tanpa jalan pintas, dan memahami segala lika liku kehidupan, tidak berhenti pada asumsi namun tetap berjuang mencari kebenaran haqiqi. 

Semoga Allah tetap meridhai dan membimbing segala keputusan yang kita buat.

untukmu yang pernah aku tinggalkan, maafkan aku.

kesendirian yang kumaksudkan hanyalah untuk memperkuatmu.
karena aku tau kebersamaan bersamamu teralu hangat dan manis untuk sebuah perkembangan diri.

terimakasih,